Dengar suara Tarhim, ada yang tidak bisa aku tahan untuk jatuh mengalir. Ya, sudah lama aku tidak terbangun sepagi ini. Apa kabar doa-doaku dulu? Apa kabar engkau, Tuhan?
Marah kepada (takdir) Mu adalah keputusan paling bodoh yang pernah aku buat.
Mengingat dulu sesuatu-seseorang yang paling membuat kecewa pun tidak pernah menjadikanku seterpuruk ini. Lantas mengapa sekarang?
Pada akhirnya, ada sesuatu tertanam dalam diriku yang ternyata memang tidak pernah bisa aku ingkari.
Ar-Ra'd (13:39);
Engkau bisa menghapus dan menulis kembali apa yang Kau kehendaki.
Benar, Kau bisa mengubah takdir!
Benar, Kau bisa mengubah takdir!
Masih ada kesempatan kan untukku? Aku tahu Kau tidak sekejam itu.