Selasa, 24 Juli 2018

Marah Kepada Tuhan


Dengar suara Tarhim, ada yang tidak bisa aku tahan untuk jatuh mengalir. Ya, sudah lama aku tidak terbangun sepagi ini. Apa kabar doa-doaku dulu? Apa kabar engkau, Tuhan?

Marah kepada (takdir) Mu adalah keputusan paling bodoh yang pernah aku buat.

Mengingat dulu sesuatu-seseorang yang paling membuat kecewa pun tidak pernah menjadikanku seterpuruk ini. Lantas mengapa sekarang?

Pada akhirnya, ada sesuatu tertanam dalam diriku yang ternyata memang tidak pernah bisa aku ingkari.
Ar-Ra'd (13:39);
Engkau bisa menghapus dan menulis kembali apa yang Kau kehendaki.

Benar, Kau bisa mengubah takdir!

Masih ada kesempatan kan untukku? Aku tahu Kau tidak sekejam itu.