Minggu, 28 Juni 2015

Mendo'akanmu

Tuhan pun harus dirayu-rayu.
Karena hakikatnya, Tuhan suka akan sanjungan, dan keindahan.
Termasuk keindahan kata-kata.
Meskipun dalam do'a, yang utama adalah ketulusan hati.
Bukan kefasihan lidah.
Namun untuk setiap do'aku, lidahku terlanjur fasih melafalkan.
Menyebut nama-Nya, dan juga namamu.
Meski demikian, bukan berarti aku tidak tulus mendo'akan.
Hanya saja, do'a itu terlalu sering kuulang.
Hingga telah menjadi kebiasaan.

Mendo'akanmu.
Kini sudah menjadi kebiasaan.
Kau tahu betapa sulitnya mengubah kebiasaan bukan?
Itulah sebabnya, melepaskanmu juga akan sulit untuk dilakukan.
Do'aku bukan sekedar tentang kebahagiaanmu.
Atau keselamatanmu.
Melainkan, tentang pengabulan dari setiap do'a baikmu.

Senin, 08 Juni 2015

Kembali Pada Senja


Kau tahu betul bagaimana cara menyakiti.
Dan hanya mereka yang pernah terluka, yang mampu menyakiti dengan cara sedemikian.
Aku akan berhenti.
Berhenti memuarakan harapan.
Berhenti menjadi hujan.
Aku ingin kembali menjelma senja.
Dari awal aku memang lebih suka senja.
Senja yang menyongsong gelap.
Gelap yang bukan malam.
Sampai saat nanti ketika aku bisa menjadi cahaya baru, aku akan menyapamu.

Kita pernah berada dalam hujan yang sama.
Tapi mungkin kau sudah lupa.
Atau bahkan sengaja kau lupakan.
Aku pun juga ingin melupakannya.
Menyimpannya dalam sebuah kotak, dan menutupnya rapat-rapat.
Sebenarnya hujan itu telah lama aku beri mana, "Hujan Kenangan".
Dan benar saja, ia akan tetap menjadi kenangan.

Aku ingin bercerita denganmu.
Bukan lagi tentang hujan.
Melainkan tentang senja.
Aku ingin memperkenalkannya padamu.
Tapi sepertinya kita sudah tidak punya waktu.
Kecuali, jika kau benar-benar ingin mendengar ceritaku.
Senja selalu mempunyai rahasia dibalik pesonanya.
Aku beri tahu kau satu rahasia kecil tentang senja.
Bahwa sebelum pergi, ia selalu menoleh ke arahku.
Dan pesan yang tersampaikan, ia pasti akan kembali untukku.