Sabtu, 27 Februari 2016

Dalam Dekapan Hujan



Hujan kali ini tidak terlalu deras, tapi cukup untuk menenggelamkan seseorang dalam kenangan. Denting rintiknya di atas atap terdengar seperti suara seruling yang mampu membuatku memejamkan mata. Terlebih lagi gemerisik sayup dedaunan semakin menambah sendu suasana.

Hujan kali ini entah ia datang dalam rangka apa. Meski sejatinya, hujan dan kenangan adalah perihal yang tak bisa dipisahkan. Karena hujan memiliki kemampuan meresonasi ingatan. Tetapi mungkin saja kali ini ia punya tujuan yang berbeda. Menghapus luka, misalnya.

Hujan kali ini entah ia datang untuk siapa. Untukku? Apa aku sedang terluka? Ah, dari sisi manapun kau tidak akan melihat ada darah bercucuran di tubuhku. Kecuali jika kau mengiakan saat kubilang: Tak berdarah bukan berarti tak ada luka.

Atau bisa jadi, hujan kali ini sengaja datang untukmu? Bukan untuk menenggelamkanmu dalam kenangan, bukan juga untuk menghapuskan lukamu, atau kedua-duanya. Melainkan hanya untuk mendekapmu, menyamarkan air matamu agar tak ada yang tahu.
_________________________________

Pict from https://btaridurga.wordpress.com

Selasa, 02 Februari 2016

Cerpen: Mendekat Dengan Doa

Saat terbaik untuk melihat bintang adalah pada sepertiga malam. Saat lampu-lampu rumah telah dimatikan, saat sorot lampu kendaraan yang berlalu lalang telah menghilang, dan saat kabut penghias langit telah pergi karena tertiup angin malam. Pada saat itulah gugusan bintang terlihat begitu indah untuk dipandang.
Bintang-bintang akan terasa lebih dekat seolah-olah jika kita memanjat sebatang pohon kita akan dapat memetiknya. Bintang-bintang akan terlihat seperti kunang-kunang besar yang sengaja terbang rendah untuk bercermin pada mata kita.
Bagian terpentingnya bukan hanya tentang bintang, tetapi sepertiga malam juga adalah waktu terbaik untuk berdoa, untuk mendekatkan diri pada-Nya. Maka sangat disayangkan jika sepertiga malam hanya dihabiskan terbuai dalam mimpi di atas ranjang.
Setidaknya alasan itulah yang membuat lelaki muda itu selalu bangun malam, dan mengirimkan sebungkus doa kepada-Nya. Untuk seseorang yang dirahasiakan, seseorang yang selalu ia sebut dalam doa seusai shalat.

Ya Tuhan, sungguh aku telah melihat bintang yang paling terang di antara bintang-bintang lain yang Kau hadirkan selama perjalanan hidupku. Jika memang selama ini dia adalah yang Kau rahasiakan, maka dekatkanlah. Dan jika bukan, maka ijinkanlah aku mendekatinya meski hanya dengan doa.